Minggu, 24 April 2011

MELAKSANAKAN IBADAH PUASA, WUJUD MANUSIA YANG UTUH DAN SEMPURNA”


Oleh:
Mukhtar Alshodiq, S.Ag., MH


Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita haturkan ke hadirat Allah Swt., karena atas rahmat, hidayat, dan taufik-Nya yang tiada henti-hentinya tercurahkan kepada kita semua, terutama hidayah iman yang senantiasa mendorong jiwa dan raga kita untuk selalu mengingatkan untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larang-larangan-Nya, tak terkecuali nikmat sehat wal afiat yang mengiringi jiwa keimanan kita sehingga dapat melangkahkan kaki kita ke tempat ini, tiada lain dalam rangka menunaikan shalat idul fitri 1431 H ini.
Salawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan Nabiullah Muhammad Saw., yang melalui wahyu yang disampaikan Beliau kita dapat mengetahui dan memahami jalan yang dinaungi oleh hidayah dan jalan yang dimurkai oleh Allah Swt.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Hari ini, ketika matahari mulai merangkak menyinari mayapada, gema takbir, tasbih, dan tahmid pun membahana di seluruh penjuru bumi. Kita semua yang hadir di sini bersama satu seperempat miliyar manusia Muslim yang mendiami bumi ini, hari ini datang menghadap Allah Swt. menundukkan hati di haribaan-Nya, dan dengan khusyu menggemakan pujian-pujian untuk-Nya, mengagungkan kebesaran-Nya, menyadari betapa kecilnya kita di hadapan-Nya, betapa butuhnya kita pada rahmat-Nya, dan betapa tidak berartinya kehidupan ini tanpa agama-Nya serta tanpa rasul-rasul yang telah diamanatkan membawa agama-Nya.
Hari ini, dengan berat hati kita meninggalkan bulan suci yang penuh berkah, bulan Ramadhan, bulan dimana Allah Swt. membagi rahmat-Nya, menurunkan maghfirah-Nya, dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk membebaskan hamba-hamba-Nya dari siksa neraka serta menurunkan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan atau sekitar 83 tahun lebih, yakni malam lailatul qadr. Di atas semua ini, bulan ini juga merupakan waktu dimana Allah menurunkan kitab-Nya, Al-Quran, yang berfumgsi sebagai petunjuk bagi segenap manusia tanpa kecuali hingga akhir zaman, baik karena perbedaan agama, bangsa maupun suku, dalam mengarungi lautan kehidupan, sehingga dengan petunjuk itu manusia dapat mencapai pantai keselamatan.
Hari ini, sekali lagi, dengan berat hati kita meninggalkan bulan Ramadhan. Semoga saja amalan ibadah yang kita lakukan di bulan ini dapat mengantar kita kembali kepada fitrah kita, fitrah yang menyemai iman dalam dada kita, fitrah yang menyingkap tabir kebenaran bagi mata hati kita, fitrah yang membuka rahasia kepalsuan dunia, fitrah yang selamanya menyatukan kita dengan kehendak-kehendak Allah yang termaktub dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Perjuangan berat yang kita lalui selama bulan Ramadhan ini barangkali telah menciptakan suasana keimanan yang sejuk dalam hati kita, suasana yang tercipta dari saat-saat kedekatan dengan Allah melalui ibadah, dan saat-saat kejauhan dari hiruk pikuk kesenangan dunia. Hari ini, kita semua hadir di sini mengalir bagai arus air menuju satu muara, yaitu muara fitrah.
Di sini semua kegembiraan kita tumpah ruah. Kegembiraan itu terlihat pada sinar mata kita, pada senyum kita, pada pakaian kita, pada makanan kita. Hari ini, kita semua bergembira dan bersuka cita, istri-istri kita membuat makanan yang lezat, anak-anak kita mengenakan sepatu baru, celana baru, baju baru. Semuanya serba baru, sebaru jiwa kita yang baru saja melewati masa pembinaan selama satu bulan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Tetapi marilah sejenak kita kembali merenungi saat-saat Rasulullah Saw berkhutbah untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Rasulullah memberikan beberapa nasihat dan pesan-pesan sebagai berikut:
Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Al-Quran.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul alamin.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”
Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Wahai manusia! Siapa yang memperbaiki akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati sirathal mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
Wahai manusia! Sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan berdiri melaksanakan shalat di malam harinya suatu tathawwu’. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.
Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Allah memberikan rezeki kepada mukmin di dalamnya. Barangsiapa memberi makanan berbuka seseorang yang berpuasa adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan diri dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah Saw., “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka. Oleh karena itu, perbanyaklah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara yang mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.
Dua perkara yang pertama adalah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya adalah mohon surga dan perlindungan dari neraka.
Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Demikian khutbah Nabi Saw yang disampaikan di hadapan para sahabatnya menyambut bulan Ramadhan, yang pada intinya dapat disimpulkan bahwa:
1.       Doa-doa dikabulkan oleh Allah
2.       Amalan-amalan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah
3.       Bahkan ada satu malam nilainya lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar.
4.       Al-Quran diwahyukan pertama kali di Gua Hira
5.       Pintu-pintu surge dibuka dan pintu neraka ditutup serta para setan dibelenggu

Keutamaan bulan ramadhan inilah yang membuat para malaikat cemburu para umat Nabi Muhammad Saw, karena umat sebelum umat Muhammad panjang usianya, ada yang sampai 900 tahun sehingga pantas kalau mendapatkan surga karena panjang ibadahnya. Tetapi tidak berarti bahwa umat Muhammad tidak lebih mulia dari umat-umat sebelumnya, karena salah satunya adalah diwahyukannya suatu malam pada bulan Ramadhan yang lebih dari seribu bulan atau 83 tahun lebih.
Betapa meruginya seseorang yang melaksanakan puasa tetapi hanya menahan rasa lapar dan haus saja mulai dari pagi hingga sore hari, tidak dibarengi dengan menjaga dirinya dari berbagai bentuk kemaksiatan dan perbuatan yang buruk. Tetapi yang lebih malang lagi adalah orang-orang yang hanya mengaku beragam islam dan beriman kepada Allah tetapi mereka tidak melaksanakan puasa, betapa hina dan ruginya mereka sebagai manusia, baik di hadapan manusia dan makhluk-Nya apalagi di hadapan Allah Swt.
Kemudian ketika Ramadhan berakhir, Nabi Saw pun bersabda bahwa “Ketika Ramadhan berakhir merupakan musibah terbesar bagi umat Islam, karena tidak ditemukan lagi pada bulan-bulan lainnya, dimana doa-doa dikabulkan, pahala ibadah sunnat sama dengan pahala ibadah wajib di luar ramadhan, ibadah wajib dalam bulan Ramadhan dilipatgandakan hingga menjadi 70 kali lipar, serta dosa-dosa diampuni oleh Allah Swt.”
Namun puasa yang kita laksanakan masih tergadai dan mengantung antara langit dan bumi sebelum ditunaikan zakat fitrah.
Allah Swt. berfirman dalam QS: 9:103): “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Zakat itu akan membersihkan dari sifat kikir dan cinta yang berlebihan terhadap harta dan dunia. Zakat itu juga akan menyucikan hati dan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam diri.
Ibnu Rusyd Al-Andalusy dalam kitab Bidayatul Mujtahid menyatakan bahwa para ulama sepakat zakat fitrah diberikan kepada orang-orang muslim yang fakir dan miskin dan mustahiq zakat lainnya yang berjumlah delapan ashnaf. Rasulullah Saw bersabda dari Abdullah bin Abbas sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

“Dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang tidak terpuji serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin. Barangsiapa membayarkannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang membayarkannya setelah shalat maka itu hanya bernilai sedekah saja.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Waktu membayar zakat fitrah ialah sebelum keluar menunaikan shalat Idul Fitri. sebagaimana hadis ‘Abd Allah ibn ‘Umar yang dikemukakan sebelum ini: “Baginda memerintahkan agar ia dibayar sebelum orang ramai keluar menunaikan shalat (Idul Fitri).” Walau bagaimanapun dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa:

وَكَانُوا يُعْطُونَ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ

(Para sahabat) biasa membayar zakat fitrah sehari atau dua hari sebelum Idul Fitri. [HR al-Bukhari]

Demikianlah khutbah ini saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi para jamaah sekalian terkhusus bagi pribadi dan keluarga khatib serta bagi jamaah sekalian, amin.
Mari kita berdoa dan bermunajab kepada Allah Swt seraya kita memanjatkan doa kepada-Nya, semoga kita yang ada di tempat ini senantiasa berada dalam lindungan rahmat dan ampunan-Nya hingga ajal-ajal menjemput kita bertemu dengan-Nya (liqai Rabbiy).
Marilah kita merendahkan diri, menyadari segala kelalaian kita selama ini, begitu banyak kesalahan kita, kepada diri sendiri, kepada kedua orang tua kita, kepada teman dan tetangga kita. Betapa banyak kewajiban-kewajiban agama yang merupakan hak Allah terhadap kita yang belum kita laksanakan, betapa banyak aturan dan undang-undang Allah yang sengaja atau tidak sengaja kita tinggalkan. Tidak mustahil ada makanan haram yang sempat kita telan tanpa perasaan salah dan dosa, mungkin saja ada saudara-saudara kita yang merasa sakit hati karena ulah dan sikap kita.
Akhirnya, marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah, berdoa dan munajat ke haribaan-Nya dengan tulus hati:

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. قل اللهم مالك الملك تؤتي الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على كل شيء قدير. تولج الليل في النهار وتولج النهار في الليل وتخرج الحي من الميت وتخرج الميت من الحي وترزق من تشاء بغير حساب.

Allahumma ya Allah. Kami yang hadir di sini adalah hamba-hamba-Mu yang lemah tanpa daya. Hamba-hamba-Mu yang banyak dosa dan kesalahan! Karena itu, ya Allah ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa orang tua kami.

Ya Allah, Engkau saksikan kami pada pagi ini menundukkan kepala dengan kepasrahan dan kerendahan hati dan mengingat-ingat kembali keadaan diri kami tentang apa yang telah kami perbuat selama ini baik untuk diri kami sendiri, keluarga, masyarkat dan untuk agama-Mu.

Seberapa besar rasa cinta kami kepadaMu dan kepada rasulMu Muhammad Saw, seberapa jauh perubahan-perubahan berarti dalam diri kami yang telah sekian kali melalui Ramadhan. Seberapa andil kami dalam membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Seberapa besar dari potensi dan kerja yang belum kami pertaruhkan, kontribusi dan pemikiran yang belum kami curahkan, atau keringat dan darah yang belum tumpah demi perjuangan Islam.

Ya Allah, kami menyadari sesungguhnya telah datang kepada kami RasulMu yang menyeru kepada keIslaman, keimanan dan keistiqamahan, maka mudahkanlah bagi kami curahan hidayahMu sehingga kami mampu menjawab seruanMu dengan kata perbuatan dan perjuangan.

Ya Allah teguhkan dan kuatkan hati kami, sehingga tak mudah tergoda oleh bisikan, was-was setan yang menyebabkan goyahnya keimanan kami. Tunjukilah kami dan mudahkanlah datangnya petunjuk kepada kami, tolonglah kami terhadap siapa saja yang menganiaya kami. Rabbana, jadikanlah kami orang yang pandai bersyukur, berzikir dan takut kepadaMu, taat, tunduk dan banyak mengadu dan kembali kepadaMu. Robbana, terimalah taubat kami, cucilah dosa kami, kabulkanlah doa kami, luruskanlah lidah kami dan cabutlah kedengkian hati kami.

Ya Allah, kami menyadari bahwa kelemahan dan kealpaan kami di satu sisi dan keganasan gangguan setan yang terus menyerang kami seringkali membuat kami lalai dan lesu dalam keimanan dan keislaman. Karenanya ya Allah, jagalah diri kami dengan Islam dalam keadaan berdiri, duduk dan saat berbaring. Tanamkan rasa takut kepadaMu yang dapat menghalangi diri kami dari berbuat maksiat, berikan ketaatan kepadaMu yang mampu menghantar kami ke SyurgaMu, karuniakan kami keyakinan yang dengannya Engkau ringankan cobaan-cobaan hidup yang menimpa kami.

Ya Allah jangan Engkau tinggalkan dosa kami kecuali Engkau ampuni, jangan biarkan orang sakit di antara kami, kecuali Engkau sembuhkan. Jangan sisakan hutang kami kecuali Engkau melunasinya. Jangan Engkau tinggalkan seorang dalam keadaan susah dan resah, kecuali Engkau segerakan keselamatan mereka. Jangan Engkau jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari rahmat dan magfirahMu. Jangan jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari bantuan dan limpahan rezekiMu. Jangan jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari wujudnya persaudaraan di antara kami, pertautkan hati kami dalam rengkuhan berkah dan rahmatMu.

Ya Allah jadikan kami, orang-orang yang senantiasa mengabdi kepadaMu, berbakti kepada orang tua kami, agar kami dapat membalas jerih payah dan pengorbanan mereka sejak kami dalam kandungan hingga kami besar, ampuni dosa-dosa mereka ya Allah, cucurkan rahmat kasihMu kepada mereka, sebagaimana mereka telah mendidik dan mengasuh kami dengan penuh kasih sayang dan belaian cintanya.

Ya Allah, kami juga bersyukur atas karunia yang Engkau berikan berupa amanah pasangan hidup, istri dan anak-anak. Namun secara jujur kami mengakui, belum banyak yang dapat kami tunaikan dalam mengemban tugas dan amanah ini. Untuk itu ya Allah bantulah kami dari kelemahan-kelemahan kami, jangan sampai pasangan hidup dan anak-anak kami menjadi fitnah bagi kami di dunia, terlebih di akhirat. Jadikan mereka perhiasan hidup dan penyejuk hati yang dapat mengokohkan iman kami.

Ya Allah, tunjukilah para pemimpin bangsa ini ke jalanMu yang lurus, agar mereka tetap dalam keridhaanMu menjalankan tugas demi kesejahteraan rakyatnya serta jauhkan mereka dari sifat korupsi dan perbuatan yang menyengsarakan yang lainnya, berilah mereka kesabaran dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini, sadarkan orang-orang yang zalim di antara mereka, tampakkan orang-orang yang berhati buruk dan berniat jahat terhadap kami. Jangan Engkau beri kesempatan berkuasa bagi mereka yang tidak mampunyai rasa takut kepadaMu dan tidak menaruh belas kasih kepada kami.

Ya Allah, ampuni segala dosa saudara-saudara kami seiman dan seperjuangan dan ampuni dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat. Jangan biarkan tumbuh dalam hati kami rasa hasad, dengki, dendam, permusuhan dan perselisihan. Jadikan jiwa dan hati kami berkumpul di atas kecintaan kepadaMu, himpunlah jiwa kami dalam ketaatan kepadaMu.

Ya Allah kokohkan ikatan persaudaraan kami, kekalkan cinta di antara kami, tunjukkan kami, penuhi jalan hidup kami dengan sinarMu yang tak pernah pudar, hiasi jiwa kami dengan tawakal kepadaMu, hidupkan jiwa kami dalam ma’rifah kepadaMu dan matikan kami sebagai syahid di jalanMu.


Ya Allah dengan kerendahan diri dan ketundukan hati, kami memohon agar Engkau mengabulkan permohonan dan pinta kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar